1dtk.com - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonarhanud 15/DBY bersama warga Desa Manusasi, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), melakukan panen jagung sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (8/3/2025) ini dipimpin langsung oleh Letda Arh Gunanjar beserta empat personel Satgas Pamtas. Panen bersama ini merupakan hasil dari program bercocok tanam yang telah berlangsung beberapa bulan sebagai bagian dari pembinaan Satgas kepada masyarakat setempat.
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY, Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (9/3/2025) menegaskan bahwa kegiatan panen jagung ini merupakan bagian dari komitmen Satgas dalam membantu meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat di perbatasan.
"Hal ini merupakan wujud keseriusan Satgas Pamtas dalam membantu program pemerintah guna mewujudkan ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan," ujar Letkol Arh Reindi.
Menurutnya, Pos Manusasi Satgas Pamtas Yonarhanud 15/DBY telah mendampingi warga dalam program ini sejak tahap awal, mulai dari penanaman, perawatan, penyemprotan hama, hingga panen bersama.
Danpos Manusasi, Letda Arh Gunanjar, mengatakan bahwa keberhasilan panen ini merupakan buah dari pendampingan intensif yang diberikan kepada masyarakat dalam teknik pertanian jagung yang lebih efektif.
"Kami membantu mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Ini sangat penting dalam rangka ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga di perbatasan," ucap Letda Gunanjar.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan antusiasme warga yang mengikuti program pertanian yang didukung oleh Satgas Pamtas.
Bapak Ose (45), salah satu warga Dusun Bantan, mengapresiasi peran besar yang telah dimainkan oleh Satgas Pamtas Yonarhanud 15/DBY dalam mendukung program ketahanan pangan di desanya.
"Terima kasih bapak TNI yang dengan penuh semangat membantu dalam swasembada pangan di daerah kami. Bantuan dari Satgas mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen sangat berarti bagi kami," ungkapnya.
Keberhasilan panen jagung ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat dan aparat TNI dapat menghasilkan dampak positif bagi kesejahteraan warga perbatasan.
Dengan adanya program ketahanan pangan ini, diharapkan warga semakin mandiri dalam bercocok tanam dan memiliki pasokan pangan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus meningkatkan ekonomi lokal di wilayah perbatasan RI-RDTL.